Paguyuban Asep Dunia merupakan gerakan sosial yang awalnya lahir di dunia maya sejak tahun 2008. PAD digagas pertama kali oleh Kang Asep Iwan Gunawan yang penasaran membuat sebuah group “How many Asep there are in Facebook?”
Pada 1 Agustus 2010, atas inisiatif Kang Asep Kambali dan didukung Kang Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep Rahmat dan Asep Dudi, PAD lahir menjadi gerakan sosial yang masif dan kongkret. “PAD merupakan wadah silaturahmi dan aktualisasi diri orang-orang yang bernama Asep di seluruh dunia. Kita menyadari, bahwa persoalan bangsa ini sangatlah kompleks. Maka pemilik nama Asep yang tergabung dalam PAD hadir dengan membawa misi pelestarian budaya” papar Kang Asep Kabali, sejarawan dan aktivis pelestarian budaya serta pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Menurut Kang Asep Kambali, sang pendiri yang kini menjadi ketua umum dari paguyuban tersebut, PAD didirikan bukan untuk bermaksud mengekslusifitaskan diri orang-orang yang bernama Asep. “Kami, para pendiri PAD menyadari, bahwa saat ini nama Asep sudah jarang diberikan oleh orang tua sebagai nama kepada anaknya. Untuk itu nama Asep perlu dilestarikan, karena tidak saja identik dengan nama orang Indonesia tetapi juga menunjukkan identitas suku Sunda” tegas Kang Asep Kambali.
Nama Asep dalam istilah bahasa Sunda, berasal dari kata Kasep, yang berarti ganteng. nama Asep seringkali mempunyai turunanannya seperti Acep, Atep dan Cecep. “Para pemilik nama Asep yang tergabung dalam PAD memang ganteng-ganteng lho. Bukan bermaksud terlalu percaya diri, tapi ya karena kita kan memang lali-laki semuanya” canda Kang Asep Kambali.