Semangat Konservasi Untuk Hutan Lestari

Dimas Madia

10 Agustus Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.
KABUPATEN SUMEDANG – Edukasi lingkungan adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang terkait dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru (UNESCO, Dekralasi Tblisi, 1997).

Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
“Kawasan Cagar Alam Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung merupakan tempat rehabilitasi untuk dikembalikan lagi ke perilaku liar-nya atau tempat asal berbagai macam primata seperti Owa Jawa, Lutung dan Surili,” kata Asep Ruslan atau Kang Asep, Presiden Asep Sedunia Periode 2020-2025 yang juga Pegiat lingkungan hidup di Indonesia.
Sebelum melepas liarkan primata ke alam bebas, harus melalui proses panjang dan tidak mudah.
“Harus dilakukan terlebih dahulu kajian wilayah, mulai berapa banyak pohon yang jadi potensi pakan alami primata, luasan area yang harus memadai untuk aktifitas primata rehabilitan (primata yang sebelumnya tinggal dipusat rehabilitas) dengan primata liar, hingga keberadaan primata dan satwa lainnya yang diharapkan bisa hidup berdampingan dengan primata rehabilitan,” tambahnya.

H. Epi Kustiawan, Kadishut Jabar bersama Asep Ruslan, Presiden Asep Sedunia Terpilih 2020-2025.
Menurut Kang Asep, primata yang akan dilepaskan, harus melalui masa karantina, masa sosialisasi untuk dilatih perilaku liar, hingga pada tahap proses habituasi dan adaptasi dengan habitatnya. Setelah dipastikan semua tahapan itu dilewati hingga muncul kembali perilaku liarnya, maka hal yang terpenting dipastikan primata tersebut harus sudah benar-benar sehat dan tidak memiliki penyakit menular.
Jadi, salah satu komponen penting sebelum dilepasnya primata ke alam bebas harus memilih tempat yang cocok sesuai dengan kebutuhan primata tersebut. Pohon buah merupakan salah satu makanan primata tersebut.

Petugas Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jabar bersama Aspinal Foundation saat melepasliarkan sepasang Owa Jawa yang terancam punah “Boris dan Inge” di kawasan Cagar Alam Situ Patenggang, Kec. Rancabali, Kab. Bandung, Kamis (25/7/2019) lalu.
“Primata tersebut memiliki fungsi ekologis untuk keberlangsungan vegetasi alam. Primata dianggap sebagai penyebar biji, dimana ia memakan puluhan hingga ratusan jenis buah hutan, dan setelah diproses biji tersebut terbawa oleh kotoran primata dan tersebar dihutan. Inilah bibit-bibit pohon baru yang bisa tumbuh dengan subur dihutan kita. Namun sekarang pohon sudah banyak ditebang untuk keperluan pribadi maupun kelompok, jadi penanaman pohon sangat penting untuk primata sebagai keberlangsungan hidupnya,” tutur Presiden Asep Sedunia.
Dalam Rangka Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) setiap tanggal 10 Agustus 2020, Badan Eksekusip Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Winaya Mukti (UNWIM) dan MPKA Rimbawan berkolaborasi dengan Aspinal Foundation Indonesia, menyelenggarakan kegiatan:
” SEMANGAT KONSERVASI UNTUK HUTAN LESTARI “
Hari/Tanggal : Senin, 10 Agustus 2020
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Aspinall Foundation Indonesia, Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Andri Arta, Ketua DP MPKA Rimbawan bersama Asep Ruslan.
Andri Arta Ketua Dewan Pengurus MPKA Rimbawan XXXI Fahutan UNWIM mengatakan.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah: 1). Meningkatkan kapasitas konservasi Mahasiswa Fahutan Unwim 2). Menunjukan Kepedulian terhadap Lingkungan 3). Berpartisipasi dalam Peringatin Hari Konservasi Nasional dan 4). Seruan Edukasi Lingkungan (SEEDLING),” kata Andri di Sekretariat MPKA Rimbawan Kampus UNWIM Jalan Raya Bandung-Sumedang di Tanjungsari, Rabu (5/8/2020).
Andri mengingatkan untuk yang hadir harus disiplin penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk aktifitas diluar rumah harus selalu pakai masker, bawa hand sanitizer, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir dan selalu jaga jarak 1-2 meter. Untuk Info lainnya bisa menghubungi Nelsi di HP/WA. 085768134800,” pungkas Andri.