
Nama Konperensi Asep Asep (KAA) diberikan oleh sang pendiri dan presiden Paguyuban Asep Dunia, yaitu Asep Kambali. Namun, ide pertemuan yang kemudian diberi nama KAA oleh kang Asep Kambali tersebut merupakan buah pikiran dua orang tokoh PAD Pusat, yaitu Asep Kambali sendiri, dan Mayor Jenderal TNI Asep Kuswani, sebagai Ketua Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia. Gagasan tentang pertemuan para Asep yang kemudian diberi nama KAA itu muncul dalam pertemuan dua orang tokoh tersebut di sebuah warung kopi di Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat.
Paguyuban Asep Dunia (PAD) dibawah kepemimpinan Asep Kambali ini telah terbukti berhasil menggelar Konperensi Asep Asep (KAA) pada 25 Oktober 2015 di Bandung Jawa Barat yang dihadiri oleh 350 lebih para pemilik nama Asep dari seluruh Dunia. “Konperensi ini terinspirasi dari Konperensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 yang telah membawa perubahan bagi dunia. Oleh sebab itu Konperensi Asep Asep yang juga disingkat KAA ini diharapkan dapat membawa perubahan positif seperti Konperensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 tersebut,” jelas Asep Kambali.[5]
Sejak pendaftaran konperensi ini dibuka pertengahan Oktober 2015, pendaftar peserta KAA membludak. Menurut Asep Kambali, KAA tahun ini merupakan gebrakan awal menuju KAA 2016 yang lebih besar dan akan dihadiri ribuan orang. “Ini sangat menarik dan mengejutkan, diantara ratusan pendaftar KAA yang memiliki nama Asep, ternyata ada beberapa pemilik nama Asep berjenis kelamin perempuan. Bahkan, ada beberapa nama Asep yang mendaftar, tetapi mereka bukan berasal dari suku Sunda dan tidak berdomisili di Jawa Barat,” jelas Asep Tutuy Turyana, Ketua Pelaksana Konperensi Asep-Asep (KAA) tahun 2015.