BANDUNG – Sungai Citarum sejak akhir tahun 2017 hingga saat ini sudah banyak mengalami perubahan yang lebih baik. Tapi hendaknya masyarakat tidak boleh puas atas prestasi tersebut, karena masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan.
Hal ini disampaikan Letjen TNI Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dihadapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pejabat di Jajaran Kodam III/Siliwangi dan tamu undangan lainnya dalam acara Seminar Nasional BNPB dengan tema “Model Sinergitas Pentahelix – Merawat Alam & Mitigasi Bencana” yang berlangsung di Hotel Grand Asrilia Bandung, Jumat (22/02/2019).
“Di hulu Sungai Citarum, yaitu di Gunung Wayang, banyak daerah konservasi sudah beralih fungsi menjadi kawasan pertanian yang didominasi petani kentang, wortel, dan bawang. Menyikapi permasalahan tersebut, harus melibatkan banyak elemen masyarakat agar sadar,” kata Doni.
Berdasarkan paparan data yang ada, Doni menjelaskan jika kualitas air dibiarkan jelek akibatnya akan banyak masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.
Pada tahun 2017, Bakteri dan kandungan logam berat pernah ditemukan oleh Kesdam III/Siliwangi di aliran Sungai Citarum.
Kata Doni, jika hal ini tetap dilakukan pembiaran, sama saja dengan meracuni diri sendiri, keluarga, dan anak bangsa.
Ada 8 juta jiwa penduduk Jakarta dari 27 juta jiwa penduduk Jawa Barat yang hidupnya tergantung dari Sungai Citarum.
“Jika kita tidak bersama mewujudkan, maka keinginan Pemerintah dari Presiden Joko Widodo tentang kemajuan Sumber Daya Manusia, tidak akan terwujud, karena kualitas air yang semakin jelek,” Tegas Doni.
Untuk itu Kepala BNPB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama mewujudkan Citarum Harum. (Arus)
Sumber : http://m.sinarpaginews.com/nasional/17059/kepala-bnpb-mengajak-seluruh-elemen-masyarakat-untuk-mewujudkan-citarum-harum.html