March 29, 2024

PAGUYUBAN ASEP DUNIA

Ti Asep ku Asep keur Indonesia

Presiden Paguyuban ASEP DUNIA (KETUM PAD)

Presiden Paguyuban ASEP DUNIA
Asep Kambali
Asep Kambali saat Hari Komunitas Nasional 2015.jpg
Nama lahir Asep Kambali
Lahir 16 Juli 1980 (umur 38)
Bendera Indonesia CianjurJawa BaratIndonesia
Pekerjaan Sejarawan
History-Enterpreneur
Pembicara Publik
Guru Sejarah Keliling
Konsultan Sejarah & Komunikasi
Tour Guide
Dosen
Tahun aktif 2003 – sekarang
Pasangan Annatasya Maryana
Anak Zeno Asep Wiradirga
Alma mater Universitas Negeri Jakarta
Universitas Paramadina
Situs web http://www.komunitashistoria.com

 

Asep Kambali S.Pd.M.I.K (lahir di CianjurJawa BaratIndonesia16 Juli 1980; umur 38 tahun) adalah sejarawan Indonesia, aktivis pelestarian sejarah dan budaya, serta pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).[1] Dengan komunitasnya itu, ia mengajak kembali generasi muda untuk mencintai bangsa dan negaranya melalui pemahaman serta penghargaan terhadap peninggalan sejarah dan budaya Indonesia.[2] Asep juga merupakan pendiri dan presiden dari Paguyuban Asep Dunia,[3] yaitu suatu gerakan sosial dan kebudayaan yang anggotanya terdiri atas puluhan ribu pemilik nama Asep di seluruh Dunia.

Kehidupan Awal

Melihat sosoknya sekarang mungkin tidak banyak orang menyangka bahwa Asep kecil tergolong anak nakal. Akibat kenakalan masa kecil, Asep Kambali pernah mengalami robek pada bagian tangan, hidung patah, bahkan terbaring koma selama dua pekan di rumah sakit karena mengalami benturan kepala yang hebat. Hal tergila yang pernah ia lakukan yaitu membakar sebuah gubuk petani di sawah bersama teman-temannya saat sekolah dasar.[4] Asep kecil, bahkan sebenarnya tidak pernah menyukai sejarah.

Ketertarikannya kepada sejarah dimulai dari dorongan gurunya di SMAN 1 Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat yang meyakinkannya bahwa Jurusan Sejarah akan mempermudahnya lolos seleksi PMDK di pendidikan tinggi. Namun, Asep justru lebih tertarik kepada bahasa Inggris karena terinspirasi oleh Ibu Hj. Hindun Martiana, guru bahasa Inggris favoritnya sewaktu sekolah di SMPN 1 Cipanas[5] Setelah memasuki jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Jakarta, ia menyadari bahwa jurusan tersebut memberikan kesempatan pekerjaan yang besar.

Pada awal semester kedua, Asep pernah berencana pindah ke jurusan ke Bahasa Inggris di kampus yang sama. Namun, hal tersebut kandas karena birokrasi yang rumit dan ia enggan kuliah mengulang dari tahun pertama. Selain waktu yang terbuang, ia harus membayar kuliah dari awal. Asep tampaknya menyadari betul kondisi ekonomi kedua orang tuanya. Meski demikian, hal tersebut tak pernah menyurutkan semangatnya untuk kuliah dan berorganisasi. Buktinya, ia aktif di berbagai organisasi intra/ekstra kampus, yang memungkinkannya memulai berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kunjungan ke tempat bersejarah, dan akhirnya menjadi awal dari KHI itu.

Riwayat Pendidikan 

Asep menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cibeureum, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat tahun 1994. Sementara pendidikan menengah pertamanya diselesaikan di SMP Negeri 1 Cipanas tahun 1997 dan pendidikan menengah atasnya di SMA Neger 2 Cianjur. Namun, hanya setahun sekolah di SMA yang mempunyai julukan SMANDA itu, Asep harus mengikuti kedua orang tuanya pindah ke Kabupaten Bekasi dan melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sukatani hingga lulus pada tahun 2000.

Mantan Ketua OSIS SMAN 1 Sukatani periode 1998-1999 itu kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2000 melalui jalur PMDK dan lulus pada tahun 2007. Semasa kuliah di UNJ, Asep merupakan aktivis kampus. Ia sempat aktif di HMI Cabang Jakarta. Baginya, organisasi ekstra kampus tersebut telah memberikan jalan dan ruang dialektis yang memadai sehingga tahun 2003 Asep memutuskan untuk mandiri. Bersama teman-temannya dari beberapa kampus di Jakarta, Asep kemudian mendirikan Komunitas Historia Indonesia (KHI).

Pada tahun 2010, mantan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Sejarah UNJ periode 2001/2002 ini kemudian lolos seleksi dan mendapatkan program beasiswa penuh dari PT Indika Energy Tbk untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 di Program Pasca Sarjana Universitas Paramadina jurusan Corporate Communication dan lulus pada tahun 2016.

Pekerjaan dan Karier

Demi pengabdiannya pada sejarah, Asep Kambali rela meninggalkan jabatan general manager di sebuah hotel dan kehidupan finansial yang mapan pada 2010. Ia berdalih ingin fokus memasyarakatkan sejarah melalui Komunitas Historia Indonesia yang didirikannya tersebut.[6] Asep bahkan sebelumnya pernah bekerja malang melintang di berbagai tempat, antara lain sebagai Site Manager di Museum Bank Mandiri, General Manager di Roemahku Heritage Hotel, External Manager di Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), konsultan hubungan masyarakat (PR), serta menjadi Kepala Museum Samanhudi di Kota Solo,[7][8] ia akhirnya memutuskan keluar dari “zona nyaman” untuk berkonsentrasi dengan beasiswa pendidikan magisternya dari PT Indika Energy Tbk dalam bidang Komunikasi Perusahaan di Universitas Paramadina Jakarta dan mengembangkan Komunitas Historia Indonesia hingga berhasil menghimpun lebih dari 23.500 anggota yang tersebar di seluruh Dunia.[9]

Dewasa ini, masyarakat lebih mengenal Asep sebagai “Guru Sejarah Keliling” karena kiprahnya di bidang pendidikan sejarah.[10][11] Dia kerap diundang menjadi pembicara, pemandu wisata sejarah, guru tamu, dan narasumber oleh berbagai instansi seperti sekolah, kampus, perusahaan dan berbagai institusi lain, mulai dari kalangan play group hingga kalangan profesional.[6] Kemunculannya di publik pertama kali sejak tahun 2003.

Setelah itu, Asep sering diundang menjadi narasumber dan muncul di berbagai stasiun televisi,[12] radio dan media massa lain seperti koran, majalah, tabloid, dll, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Kiprah Asep yang mampu menggerakan masyarakat secara massal untuk mengunjungi situs-situs sejarah, budaya, dan museum, kini ditiru oleh banyak anggotanya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2013 Asep mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang sejarah. Dengan perusahaannya itulah maka tak aneh jika Asep sering dijuluki sebagai pelopor “History-preneur” dan “Heritage-preneur”-nya Indonesia. Kini, disela-sela kesibukannya mengajar sejarah berkeliling Indonesia, Asep mengabdikan dirinya menjadi dosen mata kuliah Intro to Mass Communication dan National Heroism di kampus STIKOM The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta sejak tahun 2013.

Dengan kegigihannya, Asep Kambali berhasil mengubah persepsi sebagian besar masyarakat Indonesia dalam memandang dan memperlakukan sejarah dan budaya bangsa seperti yang seharusnya. Di tangan Asep, sejarah dan budaya menjadi menarik dan menyenangkan dengan penyampaian materi yang interaktif dan atraktif. Belakangan, misi Asep bukan sekadar ingin menjadikan sejarah menarik, lebih daripada itu, dia juga ingin membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme generasi muda Indonesia melalui sejarah yang diajarkannya itu serta melalui Komunitas Historia Indonesia yang ia dirikan.[6]

Aktivitas Lain 

Tak berhenti disitu, Asep Kambali ternyata memiliki kesibukan lain. Asep kini sibuk mengurus dan memimpin suatu gerakan sosial dan kebudayaan dalam sebuah perkumpulan berbasis nama yang berpusat di Jakarta. Bersama sahabat-sahabatnya: Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep RS, dan Asep Dudi, dia mendirikan Paguyuban Asep Dunia pada 1 Agustus 2010 di Jakarta.[13] Paguyuban Asep kini memiliki lebih dari 2600 anggota di seluruh Dunia. Asep Kambali terpilih sebagai Presiden Paguyuban Asep Dunia(PAD) pada ajang Rapat Dewan Pendiri (RDP) di Bandung, 10 Mei 2015.

Pada tahun 2015, Asep Kambali menjadi Koordinator Umum peringatan Hari Komunitas Nasional yang diselenggarakan di Kota Kasablanka Mall pada 26-27 September 2015. Hari Komunitas Nasional ini diselenggarakan oleh Indonesian Community Network (ICN). ICN merupakan wadah bagi para komunitas yang aktif mendukung gerakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. ICN sendiri diinisiasi oleh tiga orang pemuda asal Jakarta yaitu Taufan Teguh Akbari, Doddy Matondang dan Gerryl Besow.[14]

Riwayat Organisasi & Kegiatan 

No. Nama Organisasi / Kegiatan Tahun Didirikan Lingkup Posisi/Jabatan Tahun Bergabung
1. Bandung Karate Club (BKC) 16 Juni 1966 Nasional Sabuk Hitam DAN IV / Koord. Humas 1995 – Sekarang
2. OSIS SMAN 1 Sukatani, Bekasi – Jawa Barat Sekolah Ketua Umum 1998 – 1999
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Sejarah UNJ Universitas Ketua Umum 2001 – 2002
4. Komunitas Historia Indonesia (KHI) 22 Maret 2003 Internasional Pendiri & Presiden 2002 – Sekarang
5. Yayasan Nurani Dunia 1999 Nasional Volunteer 2003 – 2005
6. Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) 17 Agustus 2004 Nasional Declarator / Koordinator Eksternal 2004 – 2008
7. Paguyuban Asep Dunia (PAD) 1 Agustus 2010 Internasional Pendiri & Presiden 2008 – Sekarang
8. Asosiasi Museum Indonesia (AMI) 28 Oktober 1998 Nasional Pengurus / Community Relation 2013 – Sekarang
9. Hari Komunitas Nasional 2015 28 September 2013 Nasional Declarator / Koordinator Umum 2013 – Sekarang

Prestasi dan Penghargaan 

  • Best Student Achievement of Senior High School, Bekasi, West Java, 1999.
  • Cum laude graduate of State University of Jakarta, 2007
  • Best graduate of State University of Jakarta, 2007
  • Pemuda Pilihan of tvOne in the context of 80 th, the Youth Pledge, 2008.
  • Indonesia Berprestasi Award (IBA), an Achievement Award, organized by PT XL Axiata Tbk, 2008.[15][16]
  • Scholarship Winner of Master Program of Communication Corporate from Indika Group – Paramadina Graduate School, 2010.
  • One of the 45 Inspiring Figure by KOMPAS, 2010.[17]
  • One of the Indonesian Young Changemakers Summit (IYCS) speakers, Bandung, 2012.
  • One of the resource persons at Kick Andy Show on Metro TV, Plesir Unik, Feb 17 2012.
  • The National Marketing Conference speaker at Prasetya Business School, Jakarta. 2012.
  • One of the resource persons / expert at Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, 2012.
  • One of the resource persons / expert at Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), 2013.
  • One of the award recipients about the pursuit of concern for the Maritime Museum of the Council of Jakarta Tourism and Culture, July 6th 2013.
  • ASEAN Youth Expo Workshop speaker about Maritime Ideology, 2015.